Siang hari akan mati, malam hari lahir tetapi dengan kedamaian besar. Ini adalah proses dan daya kosmos yang tidak bisa diukur, serasi dan tanpa suara.
Keserasian, itulah dia! Itulah yang keluar dari kesunyian irama yang lembut, alunan nada yang sempurna, musik seluruh ruang, mungkin ini sudah cukup untuk menangkap irama tersebut, sesaat menjadikan diriku menjadi bagiannya.
Pada saat itu, aku merasakan ketiadaan keraguan tentang kesatuan manusia dengan alam semesta. Keyakinan datang bahwa irama terlalu teratur, terlalu serasi, terlalu sempurna sehingga tidak mungkin merupakan produk kebetulan semata-mata, dengan demikian pasti ada maksud yang terkadang dalam keseluruhannya dan bahwa manusia adalah bagian dar keseluruhan ini, dan bukan tumbuhan liar yang ada dalam kebetulan belaka.
Ini adalah perasaan yang mengatasi pertimbangan akal, perasaan ini memasuki jantung keputusasaan manusia, dan mendapatkan kenyataannya yang tidak berdasar. Alam semesta adalah sebuah kosmos, bahkan kekacauan sesuai dengan haknya, manusia merupakan bagian dari kosmos ini sama seperti siang dan malam.