Yang aku tau saat itu pandanganku gelap. Semua terjadi sangat cepat. Jatuh, terseret dan terluka. Lantas, ku pandangi ibu yang mulai meringis kesakitan. Ku lihat darah berceceran.
Jum’at lalu, satu jalur berlawanan arah. Aku belajar, masih banyak perpanjangan tangan Tuhan. Yang tak ku kenali sekali pun. Menyingkirkan tubuh-tubuh tak berdaya ke tepian. Menawarkanku agar cepat mendapat pertolongan mereka. Rabb, nikmat mana lagi yang harus ku dustakan?. Aku belajar bangkit dari keterpurukanku. Aku belajar bersabar dari kesakitanku.
Aku belajar tersenyum dari tangan-tangan mungil hambaNya. Aku belajar bersyukur. Ya, aku belajar, masih banyak perpanjangan tangan Tuhan. Nikmatkan sakit ini Rabb. Jadikan semuanya penawar dosa. Berikan pada mereka pahala yang berlipat ganda, karna niat baik dan ketulusan mereka. Aku belajar, aku tidak sendiri, masih banyak perpanjangan tangan Tuhan.
By: Devina Prahasanti Putri