Suara detak jam berbunyi menemani malam ini, sunyi terasa membuat saraf otak bekerja lebih cepat dari biasanya. Rutinitas hari ini ku putar ulang, seperti memutar sebuah film yg diperankan olehku. Tersenyum sembari tersipu, ketika adegan yang membuatku merasa indahnya hari ini. Menggerutu sembari mencibir, ketika adegan yang membuatku merasa hari ini begitu menyebalkan.
"Penyesalan" pun senyum menyapaku, dia hadir bahkan sangat dekat. Ku sambut dengan senyum, berpura-pura tidak mengenalnya. Hati tersenyum berbicara "kamu boleh menghapiriku, tapi hari ini telah berlalu. Waktu di putar ulang, sungguh tidak mungkin. Ini kehidupan nyata, bukan film yg bisa di cut ketika adegan itu tak aku inginkan".
Maaf kali ini aku acuhkanmu (Penyesalan), karena baik dan buruk adegan hari ini ku anggap pembelajaran untuk membentuk karakter ku di hari esok. Pergilah dengan tangan kosong bahwa aku tak mampu kau racuni.
Masa lalu dan saat ini adalah pembelajaran yang dapat menjadikan kita lebih kuat menjalankan hari esok.
By: Nia Damara
By: Nia Damara
