Mengapa kini kau menjadi asing? setiap sudut mu begitu menakutkan.
Hai kota ku, Mengapa kini kau enggan bersahabat? Setiap sudut mu begitu menyeramkan. Darah dan air mata telah habis membanjiri tanahmu..
Kau tak lagi aman, teruntuk bagi kami wanita. Langkah kaki diiringi dengan keresahan, terhalang akan kerisauan, terbelenggu akan kegundahan. Bukan merajai ketakutan namun merindu akan keamanan, karena kami wanita.